Setelah mengetahui dan membaca Hidroponik A-Z : Pengertian, Jenis & 4 Tips Memulainya. Kali ini Kebun Pintar akan membahas mengenai tahapan budidaya hidroponik sayuran dan buah yang mudah untuk dilakukan.
Budidaya hidroponik dapat bertujuan untuk skala rumahan dan komersial. Mulai dari tahapan budidaya hidroponik, sampai faktor yang mempengaruhi nya yaitu bibit, nutrisi, media tanam, wadah, lokasi dan sistem hidroponik perlu diperhatikan. Syaratdan tahapan budidaya hidroponik untuk skala kecil menjadi skala komersial:
- Mudah dikembangkan
- Efisiensi Tempat
- Ketersediaan media
- Tidak menggunakan pestisida
- Sesuai kondisi lahan
Tahapan Budidaya Hidroponik
1. Pembibitan
Tahapan budidaya hidroponik yang pertama yaitu pembibitan. Pembibitan biasa dilakukan melalui persemaian. Pada pembibitan, biasanya benih disemai pada tray atau wadah semai. Benih yang digunakan sebaiknya sehat, seragam dan memiliki tingkat germinasi diatas 80 persen. Media semai yang baik dan umum digunakan untuk budidaya hidroponik adalah rockwool. pada pembibita, benih biasanya mulai berkecambah pada umur 3-7 hari. Bibit yang sudah siap tanam adalah bibit yang berusia 3-4 minggu atau sudah memiliki 3-4 daun.
2. Larutan Nutrisi
Tahapan budidaya hidroponik yang kedua adalah pemberian nutrisi. Larutan nutrisi merupakan sumber utama dalam pertumbuhan tanaman. Larutan nutrisi dapat diberikan dalam bentuk genangan atau mengalir. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai bagaimana persiapan dalan pembuatan larutan nutrisi dapat Anda lihat pada Persiapan dan Manajemen Larutan Air Nutrisi Hidroponik.
3. Penanaman
Tahapan budidaya hidroponik selanjutnya yaitu penanaman. Bibit yang siap tanam biasanya telah berumur 3 – 4 minggu dipersemaian atau memiliki 3 sampai 4 helai daun. bibit tersebut dipindahkan ke wadah tanam yang telah diisi media yang steril, jika tanaman tersebut perlu disemai. Tanaman yang tidak perlu disemai, dapat langsung ditanam ke wadah tanam. Dalam penanaman, perlu diperhatikan media tanam yang akan digunakan. Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ditanam. Untuk mendapatkan media tanam yang baik dan sesuai jenis tanaman yang ditanam, perlu diketahui karakteristik setiap jenis media tanam. Lebih lengkapnya mengenai media tanam dapat anda lihat pada 15 Jenis Media Tanam Hidroponik.
4. Perawatan
Perawatan perlu dilakukan terutama pada awal penanaman,dimana tanaman (bibit) di tempatkan pada lokasi yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung. Setelah berumur 1-2 minggu, tanaman sudah dapat dipindahkan di daerah dengan sinar matahari langsung. Penambahan nutrisi dilakukan secara teratur dan sesuai kebutuhan tanaman. Pemeliharaan lain yang dapat dilakukan meliputi penyulaman, perawatan jaringan irigasi, pengecekan pH dan kepekatan larutan nutrisi serta pengendalian hama dan penyakit.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pada teknik budidaya Hidroponik, umumnya tidak menggunakan pestisida untuk menghindari dan mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Untuk menghindari hama, dapat dilakukan secara manual yaitu dengan membalilk – balikan daun dan mencabut tanaman yang telah terserang ulat daun.
Pengendalian serangga harus dilakukan setiap hari untuk mendeteksi keberadaan serangga dewasa dan menemukan telur serangga, atau untuk menemukan larva, ulat atau kutu-kumbang di tahap awal perkembangan dan membunuhnya. Upaya ini akan mengurangi jumlah serangga, karena pengendalian secara konstan dan bertahap pada tahap perkembangannya akan membantu menghentikan siklus hidup serangga.
Sedangkan untuk pengendalian penyakit dilakukan sejak dini yaitu dengan pemilihan benih unggul yang tahan terhadap penyakit. Penyakit utama yang menyerang tanaman hidroponik disebabkan oleh kontaminasi dari substrat, manajemen yang buruk dan kurangnya langkah-langkah pencegahan. Salah satu contoh penyakit yang disebabkan oleh jamur yaitu busuk akar. Lebih lanjut nya mengenai penyakit tersebut dapat Anda baca Mengenali dan Mencegah Penyakit Busuk Akar Hidroponik.
6. Panen
Tahapan budidaya hidroponik yang terakhir adalah pemanenan. Pemanenan dilakukan setelah tanaman memasuki umur panen atau telah memiliki kriteria panen. Umur panen dan kriteria masing-masing komoditas berbeda-beda.
Jenis Tanaman yang dapat Dikembangkan secara Hidroponik
Tanaman Sayuran Daun
- Tanaman Kangkung
- Tanaman Bayam
- Tanaman Sawi
- Tanaman Selada
- Tanaman Seledri
- Tanaman Pakcoy
- Tanaman Kailan
Tanaman sayuran daun cenderung mudah untuk dibudidayakan karena masa panen yang cepat dan tidak memerlukan tempat yang besar untuk pertumbuhannya. Lebih lanjut mengenai penjelasan hidroponik sayuran daun dapat anda lihat 7 Jenis Sayuran Hidroponik yang Mudah untuk ditanam
Tanaman Sayuran Buah
- Tanaman Paprika
- Tanaman Cabai
- Tanaman Tomat Cherry
- Tanaman Mentimun
Tanaman Buah
- Tanaman Melon
- Tanaman Semangka
- Tanaman Stroberi
Tanaman Hias
- Tanaman Anggrek
- Tanaman Agloenema
Jika kamu tertarik untuk mencoba bercocok tanam dengan hidroponik, kami sarankan untuk memulainya dari skala kecil terlebih dahulu untuk mendapatkan “feel” bercocok tanam terlebih dahulu. Kamu bisa klik salah satu gambar dibawah dan pilih harga yang sesuai dengan budget yang kamu!