Hai sobat Kebun Pintar! Setelah membahas Mengenal 5 Jenis Hidroponik Kultur Substrat dan Kenali 6 Macam Hidroponik dengan Kultur Air, udah pernah dengar sistem Nutrient Film Technique (NFT) yang digunakan untuk berkebun hidroponik?
NFT atau Nutrient Film Technique merupakan suatu teknologi hidroponik dengan dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan campuran air dan nutrisi dangkal yang disirkulasikan secara terus menerus.
3 Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Berkebun Hidroponik Sistem NFT
Alur Sistem NFT
Pada sistem NFT, nutrisi dipompa ke tanaman melalui aliran air yang tipis, sehingga akar tumbuhan bersentuhan dengan lapisan tipis nutrisi yang mengalir. Ketinggian lapisan air bisa diatur satu sampai dua sentimeter. Nutrient Film Technique (NFT) menggunakan “film” larutan nutrisi. Film atau lapisan nutrisi tipis setebal 1-3 mm ini dipompa dan dialirkan melewati akar tanaman secara terus menerus dengan kecepatan aliran sekitar 1-2 liter per menit.
Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan tanaman dalam hidroponik sistem NFT adalah tersedianya nutrisi penunjang yang sesuai dengan jenis dan umur tanaman dan kestabilan kecepatan aliran nutrisi. Nutrient Film Technique(NFT) dirancang untuk menjalankan larutan hara beroksigen secara terus-menerus ke akar tanaman. Dalam sistem NFT, tanaman ditanam di keranjang dalami pipa PVC yang diletakkan secara menggantung. Apabila pompa berhenti berjalan, semua hara di dalam pipa akan habis dan tanaman akan mengering dalam hitungan jam. Namun, hal ini dapat diatasi dengan cara membuat sudut pipa lebih kecil dan menambahkan pipa untuk meluapkan hara yang mirip dengan sistem ebb dan flow.
Pipa berfungsi untuk memberikan reservoir hara yang akan tetap ada bila terjadi kematian listrik atau pompa. Terbatasnya ruang pada pipa PVC dan kebutuhan hara untuk terus mengalir mengenai akar. Sirkulasi nutrisi dapat digunakan ulang selama beberapa minggu sesuai kebutuhan tanaman. Sebagian akar tanaman tumbuh di atas permukaan larutan nutrisi dan sebagian lagi terendam di dalamnya. Sistem NFT sangat cocok untuk tanaman yang memiliki bola akar kecil seperti selada, stroberi, dan rempah-rempah.
Mekanisme Pembuatan NFT
1. Persiapan Alat
Pertama-tama, siapkan alat yang digunakan untuk membuat media tanam hidroponik sistem NFT. Alat yang digunakan antara lain hand bor, satu set hole saw, meteran, penggaris, cutter, spidol.
2. Proses Pembuatan NFT
Bentuklah pipa PVC sesuai dengan yang di inginkan. Aturlah jumlah lubang dan jarak pastikan jaraknya tak terlalu berdekatan, setelah lubang di pipa paralon selesai dibuat maka dilanjutkan dengan proses penanaman dengan menggunakan media tanam rockwoll.
Proses penanaman hidroponik diawali dengan meletakkan anak semai benih ke tengah netpot yang sudah diberi rockwoll yang ada di paralon. Sebagai media tanaman, gunakan rockwoll. Rockwoll yang ditumpangkan pada netpot dipotong dengan ukuran 1,5cm setiap 9,5 cm. Pada rockwoll tersebut di tancapkan 5 biji anak semai atau sesuai kebutuhan. Bila anak semai tidak menyentuh larutan nutrisi, maka potong kain flanel dan letakkan di dasar netpot dengan ujung kain menyentuh larutan. Kain flanel ini berguna sebagai sumbu pengantar larutan ke akar anak semai. Masukkan rockwoll yang sudah diberi bibit semai ke netpot, kemudian masukkan netpot pada pipa yang sudah dilubangi.
3. Proses Perawatan NFT
- Pada proses perawatannya yang harus sangat diperhatikan adalah pemberian nutrisi pada tanaman agar mempercepat pertumbuhan. Nutrisi yang dibutuhkan setiap tanaman akan berbeda-beda. Nutrisi dapat dukur dengan ppm meter.
- Cek kondisi air di bak penampungan agar tanaman tidak kekurangan air karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
- Pembersihan berkala media tanaman dari lumut atau jamur yang menempel pada media tanam.
- Pengecekan kondisi tanaman secara berkala apabila ada yang terserang hama buang dan jauhkan tanaman yang sakit dari tanaman yang sehat.
Kelebihan dan Kekuarangan NFT
Kelebihan sistem ini menurut Untung (2000) dalam Sibarani (2005), adalah memungkinkan tanaman dapat berproduksi sepanjang tahun. Selain itu, karena lapisan air yang mengalir pada sistem ini sangat tipis sekitar 3 mm maka air yang digunakan dapat sehemat mungkin. Volume larutan hara yang dibutuhkan lebih rendah dibandingkan kultur air lainnya, lebih mudah mengatur suhu di sekitar perakaran tanaman, lebih mudah mengontrol hama dan penyakit, kepadatan tanaman per unit area lebih tinggi, dan hasil tanaman lebih bersih karena tidak ada sisa tanah atau media lainnya.
Kelemahan utama dari NFT adalah bahwa tanaman yang sensitif ketika mengalami gangguan aliran air dari pemadaman listrik. Tanaman akan mulai layu dengan sangat cepat setiap kali air berhenti mengalir melalui sistem. Selain itu, tanaman dalam sistem hidroponik ini berbagi nutrisi yang sama persis, sehingga penyakit yang terbawa air dapat dengan mudah menyebar dari satu tanaman ke tanaman lainnya
Nah udah pada tau kan Sistem NFT itu apa dengan membaca 3 Tahap Berkebun Hidroponik Sistem NFT. Puluhan bahkan ribuan informasi tentang berkebun bisa anda terima setiap minggunya secara gratis lo! Selalu kunjungi web KebunPintar.id untuk terus mendapatkan berbagai informasi mengenai perkebunan.
Sumber :
Journal (Sharma, Nisha, Acharya, S., Kaushal K., Narendra S., Chaurasia. 2018. Hydroponics as an advanced technique for vegetable production: An overview. Journal of Soil and Water Conservation 17(4): 364-371)
https://www.pgohort.co.nz/site_files/11359/upload_files/NFTsystem.pdf?dl=1
Journal (Sharma, Nisha, Acharya, S., Kaushal K., Narendra S., Chaurasia. 2018. Hydroponics as an advanced technique for vegetable production: An overview. Journal of Soil and Water Conservation 17(4): 364-371)
https://www.pgohort.co.nz/site_files/11359/upload_files/NFTsystem.pdf?dl=1
https://www.pgohort.co.nz/site_files/11359/upload_files/NFTsystem.pdf?dl=1
E-book (Purbajanti, D. E., Slamet, Widyanti, Florentina, Kusmiyanti. 2017. Hydroponic: Bertanam Tanpa Tanah. Semarang. EF Press Digimedia.)
Journal (Singgih, Mohammad, Prabawati K., Dhiyaul Abdulloh. 2019. Bercocok Tanam Mudah Dengan Sistem Hidroponik NFT. Jurnal Abdikarya: Jurnal Karya Pengabdian Dosen dan Mahasiswa Vol. 03 No. 01)
Baca Juga : 8 Hal Yang Bikin Budidaya Hidroponik Berhasil