Mengenal 5 Jenis Hidroponik Kultur Substrat

hidroponik kultur substrat

Sobat Kebun Pintar pastinya udah tau dong hidroponik merupakan sistem berkebun tanpa menggunakan tanah pada penanamannya. Sistem hidroponik dapat dikelompokkan berdasarkan penggunaan media tanam, yaitu kultur air dan kultur substrat. Sebelumnya yuk Kenali Macam-Macam Hidroponik dengan Kultur Air! Terus apa aja sih jenis hidroponik kultur substrat? Yuk simak!

Kultur substrat atau agregat adalah kultur hidroponik dengan menggunakan media tumbuh selain tanah sebagai pegangan tumbuh akar tanaman dan mediator larutan hara. Media yang digunakan untuk kultur substrat harus mampu menahan air dan hara agar tidak mudah terbuang, memiliki porositas yang baik dan harus bebas dari penyakit atau hama yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Pada sistem kultur substrat, terbagi lagi menjadi beberapa jenis seperti Bag Culture, Canal Culture, Rockwool Culture, Hanging Bag Techniques, dan Grow Bag Techniques. Yuk kita bahas lebih lengkapnya!

Hidroponik Kultur Substrat

1. Bag Culture

Bag culture merupakan budidaya tanaman tanpa tanah menggunakan kantong plastik (polybag) yang diisi dengan media tanam. Berbagai media tanam dapat dipakai seperti: serbuk gergaji, kulit kayu, vermikulit, perlit, dan arang sekam. Biasanya penyiraman dengan sistem irigasi tetes. Growing mix (campuran media) dimasukkan kantong plastik dan disterilkan. Kantong plastik dibuat dari UV-resistant polyethylene. Sistem bag culture ini disarankan digunakan bagi pemula dalam mempelajari teknologi hidroponik, sebab sistem ini tidak beresiko tinggi dalam budidaya tanaman.

2. Canal Culture

Canal culture merupakan budidaya tanaman menggunakan bedengan sebagai media tanam dengan kedalaman 15-20 cm, lebar 30-120 cm dan panjang bervariasi sesuai dengan ketinggian dan kemiringan lahan. Lahan terbuka dan tanah dilapisi dengan plastik. Media tanah yang digunakan adalah serbuk gergaji, bubuk kelapa, pasir atau kerikil serta dapat menggunakan bahan seperti perlite. Sistem ini dapat digunakan untuk tanaman tomat dan mentimun, tentunya mendapatkan alat tambahan sebagai media dukung tanaman.

3. Rockwool Culture

Rockwool culture merupakan budidaya tanaman menggunakan rockwool sebagai media tanam. Sistem ini merupakan sistem hidroponik terbuka. Rockwool culture banyak digunakan pada tanaman tomat, paprika, mentimun. Sebelum dilakukan transplanting, rockwool dicelup dalam larutan nutrisi. Tanaman ditanam pada lubang rockwool yang telah dipotong sekitar 20 x 20 cm dengan beberapa benih tergantung jenis tanaman yang akan ditanam.

4. Hanging Bag Techniques


Hanging Bag Techniques merupakan penanaman tanaman secara menggantung. Tempat tanaman ialah kantong polythene tebal dengan panjang 1 m, berwarna putih (bagian dalam berwarna hitam). Kantong diisi dengan sabut kelapa steril. Bagian bawah kantong tertutup rapat dan bagian atas diikat pada pipa PVC. Prinsip kerja sistem ini yaitu Kantong digantungkan secara vertikal dan dikenakan pada saluran nutrisi (disebut juga verti-grow). Bibit tanaman diletakkan pada netpot, kemudian diletakkan pada lubang tanam yang ada pada kantong. Larutan nutrisi di pompa pada masing-masing kantong tanam melalui micro sprinkler yang berada di atas kantong. Larutan nutrisi mengalir di dalam kantong kemudian mengalir ke bawah dan terkumpul pada saluran di bawah kantong dan kembali ke tandon.

5. Grow Bag Techniques

Teknik ini menggunakan plastik polythene berwarna putih (bagian dalam berwarna hitam) sepanjang 1-1,5 m, tahan sinar UV, dan diisi dengan media tanam steril. Plastik tersebut dibentuk seperti kantung dengan tinggi 6 cm dan lebar 18 cm. Kantung diletakkan secara horizontal pada lantai green house. Prinsip kerjanya yaitu bahan tanam diletakkan pada netpot kemudian diletakkan pada lubang tanam yang telah dibuat di permukaan kantong. Larutan nutrisi dialirkan melalui pipa PVC dan dialirkan melalui selang-selang kecil yang mengalir pada tiap-tiap lubang tanam. Lantai greenhouse harus dilapisi plastik tahan panas sebelum kantong tanam diletakkan

Nah udah pada tau kan sistem-sistem hidroponik dengan kultur substrat. Guna mempermudah pengelolaan dan manajemen internal kebunmu, kamu dapat mendownload Aplikasi Kebun Pintar yang bertujuan untuk memudahkan kamu untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan bercocok tanammu. Klik tomboh dibawah untuk mengunduh Aplikasi Kebun Pintar.

Kebun Pintar, Solusi Pintar Berkebun

Jangan Lupa Selalu Cek Parameter Yang Ada di Kebun Kamu!

Pengecekan ini penting untuk dilakukan, pastikan seluruh parameter krusial yang berada di kebun mulai dari suhu lingkungan, kelembaban, pH, suhu air, dan kandungan PPM dalam ambang normal.

Untuk mempermudah kamu dalam mengecek, Kebun Pintar mengembangkan sebuah prototype yang bernama RoboTani. Dengan RoboTani yang terintegrasi dengan Aplikasi Kebun Pintar kamu bisa mengecek ke 6 parameter yang berada di kebunmu hanya dari genggaman saja. Kunjungi Kebun Pintar Shop untuk melakukan pre-order dan dapatkan informasi lebih lanjut melalui e-mail terkait produksi massal RoboTani.

Baca Juga : Kenali 6 Macam Hidroponik dengan Kultur Air