Sudah kenal dengan hidroponik dengan metode dutch bucket? Mungkin agak asing bagi Anda yang masih pemula dalam hal berhidroponik. Biasanya sistem atau metode yang banyak digunakan adalah sistem wick, rakit apung, DFT, dan NFT. Metode dutch bucket ini biasanya lebih sering digunakan untuk tanaman buah besar. Supaya lebih jelas, simak ulasan berikut ini.
Apa Itu Hidroponik Dutch Bucket?
Hidroponik dutch bucket merupakan salah satu sistem instalasi tanaman yang bisa dipakai untuk menanam tanaman besar seperti timun, paprika, melon, dan masih banyak lagi. metode ini sebenarnya hampir sama dengan drip karena mengandalkan tetesan air nutrisi yang diteteskan secara terus menerus. Tetapi bagian bawah juga masih diisi dengan air nutrisi
Kelebihan Instalasi Hidroponik Dutch Bucket
Biasanya hidroponik dengan metode dutch bucket digunakan untuk tanaman besar karena bisa kuat untuk perakarannya, untuk media tanam yang sering digunakan pada sistem hidroponik ini adalah hidroton yang bentuknya bulat-bulat dan terbuat dari bahan tanah liat. Salah satu kelebihannya adalah fleksibel karena bisa dioperasikan dalam skala kecil maupun besar dengan bucket yang bisa dipindah-pindah.
Kemudian juga bisa dibuat dari bahan-bahan bekas seperti timba bekas cat, kotak es krim, dan sejenisnya. Kemudian tanaman bisa berkembang lebih baik dan subur karena pasokan oksigen ke akar bisa terpenuhi. Selain itu batang tanaman juga lebih kuat karena ditopang oleh hidroton. System ini menggunakan pompa nutrisi, jadi Anda tidak perlu mengaduknya secara manual di bak.
Alat dan Bahan untuk Membuat Instalasi Dutch Bucket
System ini bisa dipakai untuk menanam sayur hidroponik seperti kale, kalian, sawi, seledri, dan sayuran lain dengan hasil lebih besar serta lebat. Alat dan bahan yang digunakan juga cukup sederhana, apalagi kalau untuk konsumsi pribadi, bahkan bisa dibuat system tunggal. Alat yang bisa digunakan adalah bor holesaw, gergaji besi, cutter, dan gunting,
Kemudian bahan yang harus dipersiapkan yaitu netpot dengan diameter 10 cm untuk wadah tanaman (jangan terlalu kecil supaya tanaman bisa tumbuh besar). Selanjutnya Anda juga harus menyiapkan aerator untuk penyalur oksigen. Lalu ada hidroton dan rockwool untuk media tanam. Jangan lupa untuk menyediakan kain flannel untuk sumbu.
Cara Membuat Hidroponik Metode Dutch Bucket Tunggal
Anda bisa membuat dutch bucket secara tunggal. Pertama lubangi dulu penutup ember sesuai dengan diameter netpot. Kemudian buat 4 lubang kecil pada penutup ember, sesuaikan ukuran selang aerator. Kemudian buat 4 lubang lagi untuk dinding udara. Pasang netpot dan masukkan kain flanel dengan ukuran sepanjang ember. Kemudian masukkan juga selangnya ke lubang tutup tersebut.
Setelah dutch bucket tunggal jadi, Anda bisa masukkan air nutrisi ke dalam ember. Kemudian masukkan bibit sayur atau buah yang akan ditanam. Lalu masukkan media tanam hidroton untuk memperkuat bibit tanaman. Langkah terakhir, tinggal nyalakan aerator supaya udara atau oksigen bisa masuk dengan lancar. Kalau sudah, Anda tinggal cek perangkat hidroponik ini secara berkala.