Apakah sedang mencari hobi dan kegiatan baru yang ingin dilakukan selama di rumah dengan mudah serta tidak memakan ruang yang cukup besar untuk bisa menjalankannya? Tenang saja, bercocok tanam dengan cara hidroponik bisa menjadi salah satu alternatif yang tepat untuk digunakan dengan lebih mudah untuk bisa menjadi hobi baru yang dijalankan di sela-sela sibuknya jadwal atau pekerjaan yang dimiliki, tetapi terbilang cukup mudah untuk dilakukan. Agar bisa menjalankannya dengan lebih baik dan tepat, maka simak penjelasan mengenai media yang diperlukan serta teknik menanam yang lebih jelas dan bisa dijalankan dengan baik seperti yang diberikan pada artikel yang ada berikut ini.
Mengenal Media Tanam untuk Tumbuhan Hidroponik
Jika ingin menggunakan cara tanam satu ini, maka perlu untuk memahami media tanam sistem hidroponik apa saja yang dilakukan sehingga persiapan yang terlaksana bisa berjalan dengan lebih lancar dan membantu tanaman agar bisa berdiri serta tidak mudah jatuh dan roboh. Beberapa dari media tanam yang cukup baik dan tepat untuk digunakan yaitu seperti rockwool, sekam bakar, hydrogel, cocopeat, perlite, clay atau hidroton, dan masih banyak lagi yang lainnya. Selama media yang digunakan memiliki sifat steril. porous, tidak memiliki kandungan garam laut, memiliki tingkat keasaman yang tergolong netral, maka masih bisa dijadikan sebagai pilihan yang tepat.
Mengenal Berbagai Jenis Teknik Tanaman Hidroponik
Faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya untuk dibahas dan dipahami dengan baik mengenai tanaman hidroponik ini sendiri yaitu berkaitan dengan teknik yang dilakukan untuk melakukan penanaman dengan baik dan tepat.
Berikut ini merupakan beberapa dari teknik penanaman untuk hidroponik yang bisa digunakan diantaranya:
- Teknik wick yang menjadi salah satu teknik paling sederhana untuk dilakukan dan hanya membutuhkan perantara antara sumbu dengan kain flanel yang memiliki kemampuan kapilaritas tinggi agar bisa menghubungkan antara tanaman dengan larutan mengandung nutrisi.
- Teknik aeroponik yang menggunakan akar dari tanaman dibiarkan dalam bentuk menggantung di udara dan cara untuk memberikan nutrisi yaitu dengan menyiramkan langsung ke bagian akar dari tanaman tersebut.
- Teknik ebb flow atau juga dikenal dengan pasang surut yang menggunakan pompa air dengan sistem timer sehingga bisa menyuplai dan menunggu air untuk kembali ke dalam bak penampungan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
- Teknik dutch bucket yang menggunakan alat pot dengan ember sehingga nutrisi yang diberikan untuk tanaman dapat dialirkan dari bagian atas kemudian ke arah bawah sampai ke akar tanaman.
- Teknik floating raft atau juga dikenal dengan rakit apung yang seperti namanya, caranya yaitu mengapungkan tanaman di atas bagian dari larutan nutrisi yang tersedia.