8 Hal Yang Bikin Budidaya Hidroponik Berhasil? Setelah membahas Mengenal 5 Jenis Hidroponik Kultur Substrat udah pada tahu gak sih dalam budidaya hidroponik, terdapat banyak faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan lho. Ada 2 faktor nih, faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal seperti suhu, kelembaban, cahaya dan juga faktor internal seperti kandungan larutan hara, ph, dsb. sangat menentukan apakah budidaya hidroponik tersebut dapat berhasil atau gagal. Apa aja sih faktor-faktor baik eksternal maupun internal yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan budidaya hidroponik? Yuk simak 8 Hal Yang Bikin Budidaya Hidroponik Berhasil berikut ini!
8 Hal Yang Bikin Budidaya Hidroponik Berhasil
Faktor Internal
1. Nutrisi/Hara
Sobat KebunPintar udah tau dong kalua nutrisi atau hara merupakan salah satu kunci penting dalam budidaya hidroponik. Nutrisi berupa pupuk yang akan dimasukkan ke dalam sistem hidroponik itu harus larut dalam air. Menurut Orsini et al. (2012), nutrisi atau hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman terdiri dari 13 unsur, yaitu makro seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S) dan mikro seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Tembaga (Cu), Zinc (Zn), Molibdenum (Mo) dan Klor (Cl). Sedangkan unsur Karbon (C) dan Oksigen (O) adalah terdapat di atmosfer dan Hidrogen (H) dipasok oleh air.
Kekurangan unsur hara dapat menyebabkan terjadinya klorosis pada daun, hilangnya daun-daun yang lebih tua, kerusakan dan kematian tumbuhan, klorosis pada daun tua, daun kuning pucat atau putih, daun muda berbintik-bintik kuning atau coklat, pengerdilan, menguning dan keriting pada daun, layu pertumbuhan baru dan menyebabkan pertumbuhan tidak teratur.
2. pH
Dalam hal ini kadar pH larutan hara tergantung dari kemampuan tanaman dalam menyerap unsur hara. Kisaran pH optimal larutan hara hidroponik adalah 5,8-6,3. Dalam hidroponik, terutama dalam sistem tertutup, akar mudah mempengaruhi pH larutan hidroponik, sehingga pH cenderung berfluktuasi.
3. Nilai Ec
EC merupakan jumlah garam terlarut dalam larutan nutrisi atau kepekatan pupuk dalam larutan hidroponik, dimana menghasilkan tekanan atau OP. Menurut Libia et al. (2012), nilai EC yang terlalu tinggi dapat menghambat serapan hara. EC tidak memberikan informasi mengenai kandungan mineral yang tepat dari larutan hara. Dalam sistem hidroponik tertutup, larutan hara hidroponik diresirkulasi dan elemen yang tidak diserap dalam jumlah yang tinggi oleh tanaman (seperti natrium, klorida, fluorida) atau ion yang dikeluarkan oleh tanamanakan mempengaruhi pH larutan hara hidroponik dan tekanan osmotik tanaman.
4. Kualitas Air
Larutan hara hidroponik dibuat dari mineral yang dilarutkan dalam air. Pemilihan pupuk dan konsentrasi dalam larutan hara hidroponik sangat tergantung pada kualitas air yang digunakan. Oleh karena itu, pengujian air baku sebelum memutuskan formula pupuk sangat penting. Elemen mineral seperti kalsium, magnesium, sulfur dan boron, mangan, besi dan seng mungkin sudah terkandung dalam sumber air.
5. Oksigen
Oksigen terlalut merupakan kondisi rendahnya kandungan oksigen dalam larutan hara yang bila terjadi akan menyebabkan ganguan pada akar tanaman. Larutan hara hidroponik bukan hanya campuran pupuk dan air. Nah, salah satu yang paling penting adalah oksigen terlarut yang memiliki peran sangat penting untuk kesehatan dan kekuatan sistem akar serta diperlukan untuk penyerapan hara. Oksigen memiliki peran penting untuk sistem akar tanaman.
Faktor Eksternal
1. Temperatur/Suhu
Kelarutan pupuk tergantung pada suhu air pelarut dimana kelarutan pupuk meningkat dengan suhu. Oleh karena itu, pada suhu yang lebih rendah, larutan hara harus lebih diencerkan. Menurut penelitian, pada suhu yang lebih tinggi, larutan hara lebih pekat. Kelarutan ini juga tergantung pada pupuk lain dalam larutan nutrisi.
2. Kelembaban
Kelembaban yang tinggi (> 80%) dapat memicu perkembangan jamur patogen yang menyerang tanaman. Sehingga menjaga aerasi dan sanitasi di lingkungan hidroponik menjadi syarat penting agar tanaman tumbuh baik.
3. Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya matahari digunakan tanaman untuk proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses tanaman untuk menghasilkan makanan. Tanaman yang tumbuh dengan cahaya yang kurang akan memiliki batang yang tidak kokoh dan pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Tanaman akan tumbuh baik jika memperoleh sinar matahari yang cukup, tetapi banyaknya sinar matahari yang dibutuhkan setiap jenis tanaman berbeda. Menurut penelitian, kebutuhan cahaya pada tanaman tergantung spesies, varietas, dan tipe fotosintesis tanaman. Tingkat naungan 0%, 25%, 50%, dan 75% dapat mewakili penaungan dan kebutuhan cahaya pada tanaman.
KebunPintar memiliki sebuah prototype yang bernama RoboTani, yang berfungsi untuk memonitor berbagai macam parameter krusial yang berada di kebun hidroponik anda, jika anda ingin mendapatkan informasi terbaru terkait produksi massal RoboTani silahkan Join Waitlist untuk mendapatkan informasi terbaru terkait produksi massal RoboTani
Nah udah pada tau kan 8 Hal Yang Bikin Budidaya Hidroponik Berhasil. Puluhan bahkan ribuan informasi tentang berkebun bisa anda terima setiap minggunya secara gratis lo! Selalu kunjungi web KebunPintar.id untuk terus mendapatkan berbagai informasi mengenai perkebunan.
Baca Juga : Mengenal 5 Jenis Hidroponik Kultur Substrat