Ketahui 4 Tips Dalam Memaksimalkan Bercocok Tanam Metode Hidroponik

Gaya hidup go-green sekarang ini sudah mulai dilakukan banyak orang dari membawa tas belanja dari rumah, menggunakan sedotan yang reusable, sampai berkebun dengan metode hidroponik.

Mungkin membawa tas belanja dan sedotan reusable sudah banyak diketahui orang. Tapi, kamu paham apa yang dimaksud dengan hidroponik? 

Nah jika belum, dibawah ini ada beberapa penjelasan mengenai metode hidroponik yang perlu kamu ketahui.

Apa Itu Tanaman Hidroponik

Bagi yang belum tahu, budidaya tanaman hidroponik adalah sebuah metode penanaman tanpa memakai media tanah. Dan sebagai gantinya, media tanam bisa dari sabut kelapa, serbuk kayu, asri, dan yang lain.

Penyusunan area tanam juga bisa secara bertingkat. Karena bisa memaksimalkan tempat laham seperti itu, budidaya metode hidroponik sekarang ini sudah cukup banyak dipilih masyarakat yang hanya punya lahan terbatas.

Tapi sayangnya tidak semua bisa melakukan budidaya tanaman dengan hidroponik ini karena cukup sulit. Nah, dibawah ini ada beberapa tips dalam memaksimalkan tanaman hidroponik rumahan maupun di lahan besar,

Tips Memaksimalkan Metode Hidroponik

1. Selalu Memastikan Kualitas Air Tepat

Penting bagi kamu untuk menguji kualitas air dahulu sebelum menggunakannya ke sistem hidroponik. Mengukur pH air ini penting diperhatikan memakai pengukur khusus pH.

Untuk skala pH biasanya sekitar 0 sampai 17, dimana skala 7 adalah yang netral, kurang dari 7 cukup asam, dan diatas 7 sifatnya basa.

Tingkat pH yang digunakan di sebagian besar sistem hidroponik diharapkan berada disekitar 5,5 sampai 6,5. Tapi nanti tingkat pH bisa disesuaikan oleh anda dan apa jenis tanaman yang akan ditanam.

2. Pilih Media Tanam dengan Tepat

Karena tanpa menggunakan tanah dalam metode hidroponik ini, berarti kamu harus memilih sesuatu untuk pengganti dimana tanaman bisa tetap ditanam seeta bisa mendukung supaya larutan nutrisi bisa mengalir dengan efektif.

Penentuan media tanam yang baik ini juga memungkinkan tanaman mendapat keseimbangan oksigen serta kelembaban yang bisa diserap oleh akar.

3. Menggunakan Sistem Fertigasi

Sistem fertigasi sendiri adalah sebuah proses untuk penyuntikan pupuk dalam sistem irigasi yang digunakan.

Dalam metode hidroponik, distribusi pupuk ke dalam pasokan air itu sangatlah penting, hal ini karena tanaman akan ditanam tanpa tanah, jadi tanaman akan tergantung dengan jumlah air serta nutrisi yang tepat agar bisa terus hidup.

Pengaturan jumlah pupuk ini dikatakan menjadi tantangan, karena saar unsur hara dicampur dalam persediaan air, tingkat pH harus bisa dalam tingkat yang benar supaya tanaman dapat menyerap nutrisi dengan jumlah yang tepat.

4. Membersihkan Penampungan Air Dengan Teratur

Tentunya membersihkan tanaman hidroponik adalah hal penting supaya bisa menjaga tanaman dari hama dan penyakit.

Setelah mensterilkan ruang tanam, kamu bisa membersihkan tempat larutan nutrisi. Hal ini bisa dilakukan dengan mengosongkan tempatnya, lalu diisi setengah, dan dibersihkan dengan larutan pemutih agar efektif serta memastikan tidak ada penumpukan material padat pada pipa.

Pembersihan penampungan air hidroponik ini bisa dilakukan dua sampai tiga minggu sekali. Dan penyumbatan dapat dicegah dengan membuka katupnya seminggu sekali.