Anda pemula yang ingin memulai berkebun dari rumah tetapi bingung mau mulai dari mana?
Berkebun di rumah tidak selalu membutuhkan lahan yang luas lho. Cara berkebun di rumah dapat membantu menyediakan pangan keluarga, selain itu berkebun juga dapat meredakan stress hingga menambah pendapatan. Nah apa aja sih hal-hal yang harus diperhatikan pemula dalam berkebun di rumah dengan mudah?
Yuk simak 4 cara berkebun di rumah untuk pemula!
1. Menggunakan Polybag
Penggunaan polybag merupakan metode yang paling mudah dan sering digunakan dalam dunia berkebun. Polybag digunakan sebagai pengganti pot. Polybag berbahan plastik yang memiliki rongga lubang di bawahnya sebagai sirkulasi untuk mengurangi jumlah air yang berlebihan pada tanaman. Biasanya polybag diisi dengan media tanam seperti tanah dan arang sekam.
Polybag merupakan pilihan media yang praktis dan ekonomis dalam berkebun. Dalam perawatan berkebun pun polybag mudah untuk dipindah-pindah. Untuk lahan yang tidak terlalu luas, penggunaan polybag dalam berkebun sangat cocok karena dapat disusun secara vertikal menggunakan rak dan akan lebih bervariasi. Gimanasih cara menggunakan polybag untuk berkebun? Yuk simak!
- Pilihlah ukuran polybag yang disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Untuk tanaman tahunan seperti buah gunakan ukuran polybag yang lebih besar dibandingkan tanaman semusim atau sayuran.
- Persiapkan benih yang ingin ditanam. Persiapkan juga alat dan bahan seperti: tanah, benih, pupuk kandang, air, dan kompos atau pupuk organik.
- Lakukan penanaman dengan mencampurkan tanah, pupuk kandang, kompos, dengan perbandingan 2:1:1 dan aduk rata lalu masukkan campuran bahan-bahan tadi ke polybag sekitar ¾ polybag. Jangan lupa buat lubang di bagian tengah kurang lebih dua cm, lalu masukan benih. Kemudian timbun benih dengan tanah. Pastikan kondisi media tanam lembab dengan menyiram menggunakan air secukupnya.
- Pada pemeliharaan, hal yang tidak boleh dilewatkan adalah penyiraman dengan air secukupnya dan ketersediaan sinar matahari sampai tanaman tumbuh dengan baik dan bisa dipanen.
2. Menggunakan Barang Bekas
Berkebun menggunakan barang bekas selain menghemat biaya juga akan menambah nilai kepedulian terhadap lingkungan karena mengurangi limbah plastik. Dengan menggunakan barang bekas dapat menekan biaya dalam berkebun. Seperti memanfaatkan gelas plastik sampai ember bekas cat yang yang sudah dibersihkan, atau ukuran lebih besar seperti jerigen bekas. Nah berikut contoh penanganan botol plastik untuk kegiatan berkebun.
- Pilih Botol Plastik yang Sesuai
Pilih botol plastik yang sesuai dengan ukuran tanaman untuk menanam tanaman yang berukuran kecil seperti beberapa jenis sayuran maka anda bisa memanfaatkan botol berukuran 500 ml atau lebih kecil. Untuk tanaman berukuran sedang, anda bisa memanfaatkan botol berukuran 1 Liter dan tanaman berukuran besar, maka anda bisa memanfaatkan botol ukuran 2 Liter atau lebih. - Memodifikasi Bentuk Botol
Anda bisa membuat bentuk mengerucut pada bagian kepalanya untuk mempermudah perawatan tanaman dengan memotong 1/3 bagian atas botol sehingga didapat bentuk seperti gelas besar, sehingga akan lebih mudah untuk merawat tanaman dan batang tanaman juga bisa tumbuh lebih optimal. Bagian atas botol bisa dijadikan sebagai pot dan bagian bawah sebagai penampung nutrisi tumbuhan dan bagian tutup botol dilubangi sebagai saluran sumbu penyaluran nutrisi ke akar tanaman. - Memberikan Lubang Pori-Pori Drainase
Meskipun tanaman memerlukan air, bukan berarti airnya dibiarkan tergenang lho. Air yang disiramkan juga harus bisa lekas kering agar akar tanaman tidak mati atau malah busuk. nah untuk membuat lubang pori, anda bisa melubangi dinding botol yang berperan sebagai pot menggunakan paku atau pisau. - Menyiapkan Media Tanam
Media tanam yang bisa digunakan adalah tanah, pasir, rockwool atau bahan lainnya. Media tanam ini juga dapat juga dilakukan pencampuran dengan komposisi seimbang. Contohnya campuran sekam : serbuk kayu : pasir : serabut kelapa halus : kerikil halus dengan perbandingan 2:2:2:2:1. Setelah dicampur merata maka masukkan kedalam wadah botol hingga hampir penuh. - Mengatur Peletakan Botol
Hal penting lainnya dalam pengaturan tata letak dan posisi botol agar bisa tersusun rapi dan memudahkan pada proses perawatan tanaman. Peletakan dapat dilakukan dengan berbaris di permukaan tanah atau membuatkan rak susun khusus sehingga peletakan botol bertingkat-tingkat atau ditempelkan pada dinding pagar rumah. - Menanam dan Merawat Tanaman
Jika media tanam botolnya sudah siap, maka anda bisa segera menanam tanaman. Lakukan perawatan seperti penyiraman, pemupukan susulan serta penyiangan.
3. Menerapkan Sistem Hidroponik ‘Wick’
Sistem wick merupakan sistem yang paling sederhana dalam sistem hidroponik. Sistem ini merupakan sistem pasif karena tidak ada bagian yang bergerak. Larutan nutrisi dalam tanaman ditarik ke dalam media tanam dari wadah dengan sumbu, sumbu ini biasanya menggunakan flannel atau jenis bahan lain yang mudah menyerap air. Media tanam yang digunakan dalam sistem wick diantaranya rockwool, perlite, vermiculite, batu kerikil, hydroton, sekam bakar dan cocopeat. Berikut cara menanam tanaman dengan sistem wick:
- Siapkan botol bekas air mineral berukuran 1 liter, pisau, gunting, kain flanel, dan larutan nutrisi.
- Potong botol menjadi 2 bagian, kemudian lubangi tutupnya.
- Gabungkan kedua potongan tersebut dengan cara membalik bagian atas botol menghadap kebawah.
- Pasang kain flanel pada lubang tutup botol, tujuannya agar dapat menyerap air nutrisi.
- Isi lapisan atas botol dengan media tanam seperti pasir rockwool dan lainnya. Kemudian isi lapisan bawah dengan larutan nutrisi.
- Tanam bibit tanaman pada lapisan atas botol.
4. Metode MicroGreen
Berkebun dengan konsep MicroGreen ini tidak membutuhkan wadah yang terlalu besar karena pertumbuhan akar yang tidak terlalu banyak, sehingga bercocok tanap lebih mudah menggunakan konsep ini. Tanaman microgreens memerlukan cahaya matahari tetapi tidak secara langsung. Suhu yang diperlukan antara 24 – 290C untuk mencegah kerusakan tanaman. Kelembaban tanah pada media tanam microgreens juga harus dijaga dengan kelembaban yang sesuai yaitu 50%. Jika kelembaban tanah terlalu lembab (lebih dari 80%) atau kering (kurang dari 30%), maka tanaman microgreens tidak tumbuh. Dengan kemudahan menggunakan metode ini, pemula akan sangat leluasa melakukannya di rumah. Selain itu, hasil menanam menggunakan metode ini dapat dikonsumsi secara langsung seperti salad, sandwich maupun stir fried dish.
Tidak hanya 4 cara berkebun di rumah diatas, jika kamu pernah mendengan tentang hidroponik, kamu bisa membaca tentang 8 Sistem Hidroponik Yang Harus Diketahui Pemula untuk mengetahui cara berkebun di rumah menggunakan metode hidroponik.
Nah udah pada tau kan cara-cara berkebun di rumah untuk para pemula yang tidak perlu lahan luas dan pastinya ekonomis. Puluhan bahkan ribuan informasi tentang berkebun bisa anda terima setiap minggunya secara gratis lo! Selalu kunjungi web KebunPintar.id untuk terus mendapatkan berbagai informasi mengenai perkebunan.
Baca Juga : Hidroponik Sederhana untuk Kebun Skala Rumahan