Budidaya hidroponik memiliki keuntungan bawaan. Salah satunya, bisa panen lebih cepat dan lebih banyak dibandingkan kebun yang ditumbuhkan di tanah. Meskipun begitu, untuk mencapai kondisi seperti itu diperlukan pemantauan kondisi kebun secara ketat. Mengetahui dengan pasti kondisi kebun di setiap tahap pertumbuhan tanaman adalah kunci untuk mencapai (bahkan meningkatkan) hasil yang diinginkan petani.
Sebuah metode praktis untuk mewujudkannya adalah melalui akuisisi (pengumpulan) data. Pencatatan data secara manual cukup umum dilakukan oleh petani sejauh ini, meninggalkan terlalu banyak data kritis yang akan terlewatkan. Akibatnya, akan banyak masalah fatal yang terlambat untuk diidentifikasi dan diatasi petani.
Pencatatan dan perekaman data berlanjut tanpa gangguan (dengan gadget) dapat membantu petani mengidentifikasi masalah sebelum menjadi fatal terhadap efisiensi kebun. Kali ini, KebunPintar berbagi informasi tentang data yang seharusnya kamu cari terkait dengan gejala atau masalah pada kebun hidroponik kamu serta beberapa penyebabnya. Ini sangat penting karena ketidakcukupan data akan membuat kita sangat sulit mengetahui apa yang terjadi pada kebun kita.
. . .
Dokumentasikan Kondisi Tanaman secara Detail
Hal pertama sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengecek kondisi kebunmu adalah dengan mendokumentasikan apa yang kamu lihat sehari-hari. Kemudian tuliskan gejala apa yang mulai terlihat pada tanamanmu. Ambil dan dokumentasikan gambar selama beberapa hari dan perhatikan evolusi dari gejala yang terlihat dari hari ke hari. Dengan cara seperti ini, kamu dapat menginterpretasikan apa yang sedang terjadi dan bagaimana cara mengatasinya.
Gejala belum tentu berarti difisiensi nutrisi. Begitu juga sebaliknya, defisiensi belum tentu berarti suplai nutrisi ke tanaman kurang. Sebagai contoh, defisiensi unsur fosfor (P) pada tanaman bisa saja berarti suhu larutan nutrisi berada dibawah batas terendah bahkan ketika unsur P tercukupi. Dengan mendokumentasikan gambar, kamu dapat mengukur perubahan yang terjadi pada tanaman seiring waktu. Namun, tentu hal ini juga harus dikonfirmasi oleh analisis (pengukuran) lainnya agar lebih objektif.
Rekam Semua Data Lingkungan Sekitar Kebun Hidroponik (Greenhouse)
Data lingkungan seperti suhu sangat mempengaruhi kesehatan tanaman akar dan pertumbuhan tanaman karena fungsinya sebagai penyalur unsur hara kepada tanaman. Secara umum, suhu akar tanaman harus dijaga pada rentang 16°-24° C. Beberapa tanaman seperti selada dan stroberi cenderung optimum pada batas bawah (sekitaran 16° C), sedangkan tomat dan timun optimum pada disekitar 24° C. Pendataan suhu akar secara optimum bagi tanaman adalah langkah yang penting. Jika tidak berada pada suhu optimum, biasanya disebabkan beberapa faktor.
Larutan nutrisi terlalu dingin. Masalah ini sering terjadi daerah dataran tinggi atau selama musim dingin. Riset membuktikan bahwa suhu berpengaruh terhadap laju pertumbuhan tanaman, mulai dari jumlah daun, ukuran daun, hingga berat tanaman ketika panen. Larutan nutrisi (pupuk) akan sangat sedikit larut dalam air pada suhu yang terlalu dingin sehingga mengurangi nutrisi yang diserap akar.
Jika mengalirkan pupuk menggunakan tangki dan saluran pipa, sebaiknya gunakan spray foam atau menggunakan instalasi pipa dengan insulator. Spray foam adalah suatu bahan semprot yang berfungsi menutupi celah pergerakan udara dalam suatu ruang sehingga berperan menghambat berpindahnya panas dari suatu ruangan. Menggunakan metode pemanasan dengan heater mungkin membutuhkan biaya yang sedikit untuk instalasi. Namun, ketika dioperasikan akan menambah biaya operasional karena menggunakan bahan bakar atau arus listrik. Heater yang lebih ramah lingkungan seperti heat pump juga bisa menghemat biaya operasional, namun lebih mahal dalam biaya instalasi.
Larutan nutrisi terlalu hangat. Biasanya karena kebun berada di lingkungan yang beriklim atau musim panas. Kondisi seperti ini bisa menyebabkan akar layu, buah yang telalu matang, dan merangsang pertumbuhan bakteri, jamur, dan serangga berbahaya bagi tanaman. Pada suhu diatas 25° C, dissolved oxygen (DO) bisa turun hingga dibawah 8% dan bisa menyebabkan evaporasi molekul air pada larutan. Akibatnya, konsentrasi pupuk semakin pekat.
Selain menggunakan insulasi pada peralatan yang menampung atau mendistribusikan pupuk, kamu bisa menggunakan air yang lebih dingin ketika mencampurkan pupuk. Jika kamu menampung pupuk tangki insulator, kamu bisa menggunakan air tanah yang lebih dingin dari sumur melalui pipa menuju area insulasi tangki. Cara ini relatif murah karena hanya menggunakan pompa. Air akan disirkulasikan kembali ke sumur dan dialirkan ke saluran insulasi tangki bila dibutuhkan.
Lakukan Pengambilan Data (Data Acquisition) pada Jaringan Daun Tanaman
Ketika analisis terhadap lingkungan dan larutan nutrisi tidak menunjukkan masalah apapun, sebenarnya bisa saja ada beberapa masalah terkait interaksi lingkungan dan nutrisi yang tidak disadari dalam analisis sebelumnya. Melakukan analisis pada jaringan daun akan menunjukkan apakah ada masalah penyerapan nutrisi (unsur hara) tanaman, yang menyediakan informasi yang lebih detail terkait apa sebenarnya masalah yang terjadi.
Berikut ini adalah batas normal nutrisi penting yang terdapat di daun pada beberapa tanaman hidroponik umum. Jaringan daun terkadang dapat membantu petani menemukan keabnormalan pada kebunnya dan menentukan penyebab mana yang harus diperhatikan khusus. Karena analisis ini berada pada tingkat jaringan tanaman (daun), tentu metode analisis ini seharusnya dilakukan secara ilmiah. Kamu mungkin perlu membutuhkan jasa laboratorium pertanian untuk pengujian jaringan daun. Jika kebun (perusahaan perkebunan/pertanian)-mu memiliki laboratorium tersendiri, kamu bisa langsung mengujinya dan mendapatkan hasilnya segera.
Beberapa penjelasan diatas menunjukkan bahwa data saat ini adalah hal yang esensial, khususnya dalam mengidentifikasi kondisi dan gejala yang terjadi pada kebunmu yang berpotensi menimbulkan masalah. Dengan begitu, petani diharapkan dapat mengantisipasi hal tersebut agar tidak menjadi masalah yang fatal dan berdampak buruk bagi hasil panennya.
Integrasi pengumpulan data (data acquisition) dengan teknologi (IT) saat ini menjadi tren yang sedang tumbuh karena dapat mempermudah petani dalam memanajemen kebun hidroponiknya. Jadi, pekerjaan petani terbantu dengan adanya alat (mesin) sensor yang mengambil data secara otomatis dan bisa dijadikan bahan analisis petani.
KebunPintar juga memiliki sebuah alat monitoring berbagai macam parameter seperti pH, suhu air, suhu lingkungan, PPM, kelembaban, dan intensitas cahaya yang masuk kedalam kebun (Lux), Alat tersebut bernama RoboTani, sebuah alat berbentuk mikrocontroller yang berfungsi untuk merekam seluruh data yang ada di kebun anda. kunjungi halaman tentang RoboTani dan dapatkan penjelasan mendetail tentang RoboTani.