Mengenal PHT (Pengendalian Hama Terpadu)

pengendalian-hama-terpadu

Halo Sahabat KebunPintar! Pada postingan sebelumnya kita pernah membahas tentang Dapatkah Budidaya Hidroponik Dikategorikan Organik, kan? Oiya, bagi sahabat yang belum baca postingan sebelumnya, silahkan dibaca dulu yah supaya setidaknya sahabat punya pengantar sebelum kita membahas lebih jauh tentang topik kali ini. Bagi sahabat yang udah baca, pasti muncul pertanyaan nih, “Supaya tanaman hidroponik bisa dikatakan organik, berarti harus bebas penggunaan bahan kimia dong? Terus gimana kalau tanaman terserang hama, bukannya pengendaliannya perlu menggunakan pestisida kimia?”. Mari kita kupas tuntas jawabannya pada postingan kali ini.

Saat ini, banyak petani hidroponik yang telah menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), telah menghilangkan penggunaan pestisida sintetik, dan mempromosikan komoditas hidroponik mereka sebagai produk “Bebas Pestisida Sintetik”. Seorang petani, atau setidaknya seorang yang memiliki passion di bidang budidaya tanaman perlu memahami tentang teknik PHT ini.  Jika sahabat sudah memikirkan tentang upaya pengendalian hama dan penyakit, berarti sahabat juga telah memikirkan bagian dari strategi PHT. Sahabat juga harus tahu bahwa pendekatan PHT ini bukan hanya diterapkan di lingkungan pertanian lho, namun juga diterapkan di lingkungan non-pertanian seperti rumah dan tempat kerja. Salah satu yang diterapkan di beberapa negara seperti US adalah Household IPM atau IPM for Home.

pengendalian-hama-terpadu

Apa itu Pengendalian Hama Terpadu (PHT)?

Pengendalian Hama Terpadu (PHT)  atau yang biasa kita sebut sebagai Integrated Pest Management (IPM) adalah sebuah konsep atau cara berpikir mengenai pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dengan pendekatan ekologi yang bersifat multidisiplin untuk mengelola populasi hama dan penyakit dengan memanfaatkan beragam teknik pengendalian yang kompatibel dalam suatu kesatuan koordinasi pengelolaan. Sebagai suatu sistem pengendalian yang menggunakan pendekatan ekologi, maka pemahaman tentang biologi dan ekologi hama dan penyakit menjadi sangat penting.

PHT bukanlah metode pengendalian hama tunggal, melainkan serangkaian evaluasi keputusan dan pengendalian hama. Dalam implementasinya, petani memiliki beberapa pertimbangan sebelum menerapkan program PHT tersebut. Keempat pertimbangan tersebut antara lain:

  • Menetapkan Ambang Batas Tindakan

Sebelum melakukan tindakan pengendalian hama, PHT terlebih dahulu menetapkan ambang batas tindakan. Ambang batas tindakan yang dimaksud adalah titik dimana populasi hama atau kondisi lingkungan menunjukkan bahwa pengendalian hama harus dilakukan. Melihat satu hama tidak selalu berarti diperlukan pengendalian.

  • Pemantauan dan Identifikasi Hama

Sahabat perlu mengetahui bahwa tidak semua serangga, cendawan, dan organisme hidup lainnya memerlukan pengendalian. Banyak organisme yang tidak berbahaya, dan beberapa di antaranya bahkan memiliki manfaat. Program PHT bekerja untuk memantau hama dan mengidentifikasinya secara akurat, sehingga keputusan pengendalian yang tepat dapat dibuat bersamaan dengan ambang batas tindakan.

  • Pencegahan

Pencegahan sebagai sebuah tindakan preventif adalah hal yang sangat perlu dilakukan dalam proses budidaya tanaman. Metode pengendalian ini sangat efektif dan hemat biaya serta tidak menimbulkan risiko bagi lingkungan. Tidakan yang dapat dilakukan seperti memilig varietas tahan hama, menjaga kebersihan lingkungan pertanian, dan berbagai langkah preventif lainnya.

  • Pengendalian

Apabila ketiga tindakan di atas belum menunjukkan perubahan yang signifikan, maka langkah selanjutnya adalah mengevaluasi metode pengendalian yang tepat baik untuk efektivitas maupun risiko. Pengendalian hama yang efektif dan kurang beresiko dipilih terlebih dahulu, termasuk bahan kimia seperti feromon yang bertujuan untuk mengganggu perkawinan hama, atau pengendalian mekanis seperti menjebak hama dengan alat dan bahan khusus. Jika pengendalian yang dianggap kurang beresiko tersebut tidak menunjukkan perubahan dalam proses pengendalian hama, maka metode pengendalian dengan menggunakan bahan kimia sintesis dapat digunakan.

Bagaimana mengetahui bahwa produk hidroponik maupun non-hidroponik yang dibeli di pasar ditanam menggunakan prinsip PHT?

Jika pada postingan sebelumnya kita memahami bahwa produk organik kebanyakan telah bersertifikasi, maka produk yang menggunakan praktik PHT tidak diidentifikasi di pasar sebagaimana produk organik. Tidak ada sertifikasi nasional untuk petani yang menggunakan PHT. PHT adalah sebuah proses pengendalian yang kompleks, bukan hanya serangkaian praktik karena tidak mungkin untuk menggunakan satu definisi PHT untuk semua produk.

Jika saya menanam buah dan sayuran sendiri, apakah saya bisa mempraktekkan PHT di kebun saya?

Tentu saja! Prinsip yang juga diimplementasikan oleh petani dalam skala besar, bisa anda terapkan juga sebagaimana empat langkah yang telah diuraikan di atas.